Adalah Kebun
koleksi tanaman obat Hortus Medicus seluas 18 hektar yang terletak di tiga
kawasan sejuk, segar dan cantik yang terletak di lereng gunung Lawu, sebelah
Timur Surakarta, Solo Jawa Tengah pada ketinggian 800 mdpl yakni di
Karangpandan, Kalisoro (1200 mdpl dan kebun Tlogodiglo yang berada diketinggian
1800 mdpl menyimpan sejuta manfaat tanaman obat itu.
Pada mulanya
kebun penelitian tanaman berkhasiat obat ini merupakan kebun tanaman obat
Hortus Medicus yang dirintis oleh RM Santoso pada tahun 1948. Hingga tahun 2006
kemudian berkembang menjadi Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Tanaman
obat dan obat tradisional (B2P2TO-OT)Badan Litbangkes Kementrian Kesehatan.
Dalam perkembangannya B2P2TO-OT telah berhasil mengoleksi sekitar 950 species
tanaman obat.
B2P2TO- OT
berlokasi di Tawangmangu, kabupaten Karanganyar provinsi Jawa Tengah memilki
visi masyarakat sehat dengan jamu yang aman dan berkhasiat, dengan meningkatkan
mutu litbang tanaman obat dan obat tradisional. Mengembangkan hasil litbang
tanaman obat dan obat tradisional meningkatkan pemanfatan hasil litbang tanaman
obat dan obat tradisional.
Pada B2P2TO-OT
tahun 1963-1968 berada dibawah koordinasi Badan Pelayanan Umum Farmasi (Lembaga
Farmasi Nasional). Di tahun 1975-1979 kebijakan pemerintah menetapkan Hortus
Medicus Tawangmanguini berada dibawah pengawasan Direktorat Pengawasan Obat
Tradisional ditjen POM Depkes RI.
Jamu
Indonesia bahannya berasal dari tanaman obat (herbal) yang secara turun temurun
telah digunakan dari generasi ke generasi. Sekitar 30 ribu tanaman obat tumbuh
subur di Indonesia. Sementara sekitar 9 ribu diantaranya telah dikeyahui dapat
dimanfaatkan sebagai obat. Namun disayangkan sangat sedikit pemanfaatan jamu
berdasarkan kajian ilmiah (evidence based).
Data
riskesdas 2010 menunjukkan bahwa hampir separuh yakni 49,53 persen penduduk
Indonesia usia 15 tahun ke atas pernah menggunkan jamu. Sekitar 5 persen
(4,36%) meminum jamu setiap hari. Sedangkan sisanya (45,17%) meminum jamu
secara kadang-kadang.
Pasar
bebas/global seharusnya menjadikan Indonesia sebagai sentra bahan jamu. Namun
Indonesia malah menjadi sasaran pasar empuk bagi Negara lain pemasok herbal.
Sementara kita hanya puas sebagai pemasok herbal.
Perkembangan
dalam 3 tahun terakhir menunjukkan apresiasi masyarakat yang semakin besar
terhadap keberadaan klinik saintifikasi jamu “Hortus Medicus”. Diagnosis
diterapkan berdasarkan diagnosis konvensional yang dilengkapi dengan hasil
analisis laboratorium rekam medis, selain itu juga dikembangkan dengan data
kualitatif untuk menilai aspek sehat. Untuk mendukung pemeriksaan dan
menegakkan diagnosis yang tepat maka klinik saintifikasi jamu juga menyediakan
pemeriksaan laboratorium.
Klinik ini
pun dipakai untuk pelatihan bagi para dokter yang nantinya akan terjun menjadi
dokter scientifikasi jamu. Dalam pelaksanaan saintifikasi jamu, dokter
sekaligus sebagai peneliti yang merupakan komponen SDM utama wajib memiliki
kompetensi pengetahuan dan keterampilan memadai terhadap substansi jamu,
standar pelayanan serta metodologi dan etika penelitian.
Untuk
meningkatkan kompetensi tersebut di 2010 B2P2TO-OT Tawangmangu juga telah
memfasilitasi pelaksanaan pelatihan dokter saintifikasi jamu yang diikuti oleh
60 dokter. Kompetensi SDM dibangun melalui pelatihan terstruktur selama 50 jam
sesuai persyaratan yang ditetapkan badan PPSDM.
ENGLISH
VERSION
Is a collection of medicinal plant gardens Hortus Medicus 18 hectares are located in three regions cool , fresh and beautiful which is located on the slopes Lawu , east of Surakarta , Solo , Central Java at an altitude of 800 meters above sea level in the Karangpandan , Kalisoro ( 1200 masl and the garden Tlogodiglo altitude was 1800 meters above sea level to save a million benefits the medicinal plants .
In the first study of medicinal plants garden is a garden of medicinal plants Hortus Medicus pioneered by RM Santoso in 1948 . Until 2006 later evolved into the Center for Research and Development of medicinal plants and traditional medicine ( B2P2TO - OT ) Ministry of Health Development Agency . In development B2P2TO - OT has managed to collect about 950 species of medicinal plants .
B2P2TO - OT located in Tawangmangu , Karanganyar district , Central Java province have the vision of a healthy community with a safe and efficacious herbal medicine , to improve the quality of research and development of medicinal plants and traditional medicine . Develop R & D results medicinal plants and traditional medicine increases the utilization of R & D results medicinal plants and traditional medicine .
In the years 1963-1968 B2P2TO - OT under the coordination of the Public Service Board of Pharmacy ( the National Institute of Pharmacy ) . In the 1975-1979 government policies set Hortus Medicus Tawangmanguini under the supervision of the Directorate of Traditional Medicine directorate POM MOH .
Indonesian herbal ingredients derived from medicinal plants ( herbs ) which have been used for generations from generation to generation . About 30 thousand medicinal plants flourish in Indonesia . While about 9 thousand of them have been dikeyahui can be used as medicine . Unfortunately very little use of herbal medicine is based on scientific studies ( evidence based ) .
Data Riskesdas 2010 showed that almost half of the 49.53 percent of Indonesia's population aged 15 years and over ever use the herbs . Approximately 5 percent ( 4.36 % ) herbal medicine every day . While the rest ( 45.17 % ) in the herbal medicine sometimes.
The free market / global supposed to make Indonesia as a center of herbal ingredients . But Indonesia has instead become a soft target market for another State of herbal suppliers . While we are only satisfied as a supplier of herbs .
Developments in the last 3 years shows that the greater public appreciation of the existence of herbal medicine clinic saintifikasi " Hortus Medicus " . Diagnosis is implemented by incorporating the conventional diagnosis results of laboratory analysis of medical records , but it also developed with qualitative data to assess the healthy aspect . To support the examination and proper diagnosis then saintifikasi herbal clinic also provides laboratory examination .
The clinic is also used for the training of doctors who will plunge into scientifikasi herbal doctor . In the implementation of saintifikasi herbs , doctors as well as researchers who are the main components of HR competencies required to have adequate knowledge and skills of the herbal substance , service standards and methodology and research ethics .
To improve the competence in 2010 B2P2TO - OT Tawangmangu has also facilitated the implementation of physician training saintifikasi herbs followed by 60 physicians . HR competencies developed through structured training for 50 hours under prescribed conditions PPSDM body .