Kamis, 03 April 2014

The Raid 2 : Berandal

 Film The Raid 2: Berandal Dipadati Penonton di Amerika
The Raid 2: Berandal ternyata benar-benar dinantikan oleh para penggemarnya, tak terkecuali di Amerika Serikat. Buktinya, meski baru mulai dirilis di tujuh layar bioskop AS sejak 28 Maret lalu, film ini disesaki oleh penonton, bahkan berhasil memperoleh pendapatan rata-rata per layar terbesar di box office akhir pekan kemarin.
Bersamaan dengan penayangannya di Indonesia, The Raid 2 tayang terbatas di kotaLos Angeles dan New York mulai 28 Maret. Dalam tiga hari pertamanya, film yang di AS berjudul The Raid 2 saja ini berhasil memperoleh pemasukan 165 ribu dolar AS, menempatkannya saat ini di posisi 23 box office akhir pekan lalu.
Akan tetapi, bila dihitung bahwa film ini hanya tayang di tujuh layar, The Raid 2memperoleh pendapatan rata-rata 23 ribu dolar AS per layar, yang adalah angka rata-rata terbesar di box office pekan bersangkutan. Angka ini bahkan melebihisang juara box office, Noah, yang memperoleh rata-rata 12 ribu dolar AS per layar. Jika menghitung dengan harga rata-rata tiket bioskop di AS saat ini, The Raid 2sudah menjual lebih dari 19 ribu lembar tiket.
Melihat angka yang besar ini, pihak Sony Pictures Classic sebagai distributor pun makin percaya diri untuk memperluas penayangan film arahan Gareth Evans ini di1200 layar bioskop di seluruh AS pekan depan.
“Ada pengikut setia film pertamanya, tetapi word-of-mouth dari penonton pemutaran yang telah kami lakukan hasilnya sangat menggembirakan. Film ini sukses di Sundance dan di SXSW (South by South West Festival). Faktor-faktor ini dapat menandakan filmnya akan sukses,” ungkap Michael Barker, ko-presiden Sony Pictures Classics kepada Deadline.
Bahkan, yang lebih gilanya lagi, para penonton The Raid 2: Berandal tetap duduk di bioskop dan menonton film walau gempa bumi sebesar 5,1 skala richtermengguncang California, Los Angeles pada 28 Maret lalu. Buktinya bisa dilihat dari cuitan para penonton Amrik yang tetap tinggal di bioskop demi The Raid 2.
Film The Raid pertama, yang di AS diberi judul The Raid : Redemption juga terbilang sukses. Sejak tayang di AS 23 Maret 2012, film ini sempat menduduki posisi ke-11 di box office saat ditayangkan di 881 layar di pekannya yang keempat. Di AS, film ini meraih total pendapatan 4,1 juta dolar AS.

Di sisi lain, film The Raid 2 juga sedang menikmati kesuksesan dalam penayangannya di dalam negeri. Selama empat hari tayang di bioskop-bioskop nasional, termasuk di hari libur 31 Maret kemarin, film ini berhasil menjual lebih dari 423 ribu tiket. Film ini juga berhasil memecahkan rekor penjualan 90 ribu tiket di hari pertama tayang di bioskop Indonesia.
Akankah film ini bakal mengulangi kesuksesan The Raid yang berhasil meraih 1,8 juta tiket? Kita lihat saja dalam beberapa pekan mendatang. Trailer-nya bisa dilihat di bawah ini.
Film 'The Raid 2: Berandal' Mulai Diprotes

Film The Raid 2 : Berandal tak cuma ditolak di Malaysia. Di Indonesia, film yang dibintangi Iko Uwais, Julie Estelle dan Oka Antara itu juga mulai mendapat protes dari pemerhati film nasional.


Menurut Ketua Persatuan Produser Film Indonesia (PPFI) Firman Bintang, film bertema kekerasan seperti The Raid 2: Berandal dapat menimbulkan persepsi yang salah terkait budaya masyarakat Indonesia di dunia luar.

"Film itu (The Raid 2 : Berandal) kan bisa mencoreng budaya Indonesia yang tadinya dikenal sebagai bangsa yang ramah tiba-tiba berubah menjadi penuh dengan kekerasan," ucap Firman dalam dialog 'Hari Film Nasional (HFN) 2014' di Gedung Pusat Perfilman Haji Usmar Ismail (PPHUI), Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (1/4/2014).

Ia tak mengerti film yang menampilkan adegan baku hantam, tembak-tembakan serta pembunuhan seperti itu justru mendapat apresiasi tinggi dari pemerintah. "Apa tujuan pemerintah memberi apresiasi pada film The Raid 2: Berandal? Kalau memang didukung dan diapresiasi seperti itu, Indonesia ramai-ramai saja bikin film tentang kekerasan," kritik Firman.

Firman melanjutkan, ia menganggap dukungan terhadap film besutan sutradara Gareth Evans bertolak belakang dengan himbauan yang didengungkan pemerintah terhadap para insan film.

"Kita semua, insan film dihimbau untuk memproduksi film yang mengusung semangat kultural edukatif. Seperti film Sang Kyai, Tenggelamnya Kapal Van der Wijk, Soekarno, dan 99 Cahaya di Langit Eropa misalnya. Film-film itu saja dalam gala premiere-nya tidak dihadiri pemutarannya oleh perwakilan pemerintah, apalagi mendapatkan apresiasi sepatutnya seperti yang diperlihatkan dalam film The Raid 2: Berandal," keluh Firman Bintang.
Pemeran
·         Iko Uwais sebagai Rama / Yuda, perwira pemula satuan senjata dan taktik khusus yang ditugaskan dalam operasi penyamaran. Rama harus menyusup sebagai anak buah dalam keluarga kriminal Bangun untuk mengungkap korupsi di tubuh kepolisian Jakarta. Semakin tinggi posisi Rama dalam rantai geng Bangun, semakin baik peluangnya untuk mengidentifikasi oknum polisi yang berafiliasi dengan dunia hitam Jakarta. Namun semakin tinggi ia naik, semakin mudah pula identitasnya terbongkar.
·         Arifin Putra sebagai Ucok, putra kepala keluarga geng Bangun. Ucok adalah mata rantai kedua dalam rantai kekuasaan geng kriminal terbesar di Jakarta, namun sebelum mewarisi posisi ayahnya, dia menjadi penegak kekuasaan dan penagih dalam kerajaan kriminal ayahnya.
·         Oka Antara sebagai Eka, tangan kanan Bangun, penasihat kepala keluarga geng terbesar di Jakarta. Jika bukan karena Ucok, Eka akan ada di baris berikutnya untuk mengendalikan kerajaan kriminal tersebut.
·         Tio Pakusadewo sebagai Bangun, pimpinan gangster kelas kakap di Jakarta. Bos dari geng kriminal yang paling ditakuti Jakarta. Dia selama ini telah mengendalikan dunia hitam Jakarta dengan keluarga Goto dari Jepang dalam situasi yang relatif damai.
·         Alex Abbad sebagai Bejo, gangster muda ambisius. Bejo adalah seorang gangster baru dengan ambisi kebesaran dan sebarisan pembunuh yang siap mati untuknya. Naiknya Bejo dalam rantai dunia kriminal Jakarta mengancam keseimbangan kekuasaan antara keluarga Goto dan Bangun.
·         Julie Estelle sebagai Alicia alias Hammer Girl ("Gadis Palu"), pembunuh bayaran kejam yang berbakat menggunakan palu cakar. Alicia dan adiknya, Baseball Bat Man meninggalkan keluarga berantakan dan ayah mereka yang kejam untuk mencari kehidupan yang lebih baik. Pencarian mereka menghasilkan kematian dan kehancuran bagi siapa pun yang menghalangi mereka.
·         Ryuhei Matsuda sebagai Keichi, putra pimpinan Yakuza Goto. Putera dan pewaris takhta keluarga Goto. Berperangai terukur dan licik, Keichi mempelajari ayahnya dengan cermat sembari bersiap untuk muncul dari bayang-bayang ayahnya.
·         Kenichi Endo sebagai Goto, pimpinan Yakuza Jepang yang ada di Jakarta. Setelah bertahun-tahun berperang dengan Bangun untuk memperebutkan supremasi dalam dunia hitam Jakarta, Goto dan Bangun mengesampingkan perbedaan mereka dan mengendalikan dunia hitam bersama-sama. Walaupun bekerja memerangi setiap ancaman terhadap kekuasaan mereka, gencatan senjata mereka sangat rapuh, dan kepercayaan mereka lemah.
·         Kazuki Kitamura sebagai Ryuichi, tangan kanan pimpinan Yakuza Goto, penerjemah, dan penasihat. Seperti halnya posisi Eka dalam keluarga Bangun, satu-satunya yang berdiri di antara Ryuchi dan takhta Goto adalah putra Goto, Keichi.
·         Cecep Arif Rahman sebagai The Assassin ("Pembunuh"), tukang pukul dan algojo Bejo. Hanya sedikit yang diketahui tentangnya selain pilihan senjata dan kesetiaannya kepada Bejo. Selalu mempersenjatai dirinya dengan dua karambit (pisau pendek melengkung), hatinya sedingin baja senjatanya.
·         Cok Simbara sebagai Bunawar, kepala satuan tugas anti-korupsi Jakarta. Bunawar selalu selangkah dari mengidentifikasi dan menangkap para polisi hitam yang bekerjasama dengan dunia kriminal Jakarta. Dengan Rama sebagai senjata rahasianya, Bunawar ingin memotong habis seluruh akar korupsi dalam tubuh kepolisian sampai ke titik penghabisan.
·         Yayan Ruhian sebagai Prakoso, algojo dan tukang pukul Bangun yang paling setia dan berdedikasi. Dia pernah menjalani kehidupan mewah, namun kini hidup menyendiri sebagaigelandangan. Dia adalah kunci kelangsungan hidup Bangun di dunia hitam Jakarta; mata dan telinga yang membantu Bangun mengontrol setiap aspek dunia hitam Jakarta.
·         Very Tri Yulisman sebagai Baseball Bat Man ("Pria Pentungan Bisbol"), adik dan rekan dari "Hammer Girl" sebagai pembunuh bayaran Bejo. Dia menyelamatkan kakaknya dari tangan ayah yang kejam dan keluarga berantakan. Kini mereka hidup sebagai duo pembunuh bayaran, mampu bekerja sendiri maupun bersama-sama sebagai sebuah tim tak terbendung.
·         Donny Alamsyah sebagai Andi, kakak Rama yang terasing dari keluarganya setelah terjun ke dunia kriminal dan kini menjadi pimpinan geng Tama (gembong narkoba dari cerita prekuel).
·         Epy Kusnandar sebagai Topan, bos industri pornografi.[6]
·         Roy Marten sebagai Reza, Komisaris kepolisian Jakarta.
·         Zack Lee sebagai Bemi.
·         Fikha Effendi sebagai Isa, istri Rama
·         Hengky Solaiman sebagai Ayah Andi dan Rama.

ENGLISH VERSION


The Raid Movie 2 : The audience crowded with punk in America

The Raid 2 : punk was actually anticipated by the fans , not least in the United States . The proof, though just beginning to be released in seven U.S. cinema screens since March 28 , the film is filled by the audience , and even managed to obtain the average revenue per screen largest box office last weekend .
Along with the broadcast in Indonesia , The Raid 2 aired limited in kotaLos Angeles and New York began March 28 . In its first three days , the U.S. film called The Raid 2 only managed to get an income of 165 thousand U.S. dollars , placing it in the top 23 when the box office last weekend .

However , when calculated that this movie just aired on seven screens , The Raid 2memperoleh average income of 23 thousand dollars per screen , which is the average number of the biggest box office weekend in question . This figure is even melebihisang box office champion , Noah , who earn an average of 12 thousand dollars per screen . When calculating the average price of a cinema ticket in the U.S. today , The Raid 2sudah sold more than 19 thousand million tickets .
Seeing this large number , the Sony Pictures Classic as the distributor was more confident to expand the film directed by Gareth Evans aired this di1200 cinema screens across the country next week .
" There is a loyal follower of the first film , but word-of - mouth from audience screenings we've done the results are very encouraging . The film was a success at Sundance and at SXSW ( South by South West Festival ) . These factors may indicate the movie will be a success , "said Michael Barker , co - president of Sony Pictures Classics to Deadline.
In fact , the more crazy again , the audience Raid 2 : punk still sitting in the cinema and watch a movie while the earthquake of 5.1 scale richtermengguncang California , Los Angeles on March 28 last . The proof can be seen from Amrik nudge the audience who remained in theaters for the sake of Raid 2 .
Film The Raid first , which in the U.S. called The Raid : Redemption is also quite successful . Aired in the U.S. since March 23, 2012 , the film had occupied the 11th position in the box office is currently airing weekly on 881 screens in the fourth . In the U.S. , the film earned a total income of 4.1 million dollars .
On the other hand , the film The Raid 2 were also enjoying success in the series in the country . For four days running in theaters nationwide , including at the March 31 holiday , the film has sold more than 423 thousand tickets . The film also managed to break the record of 90 thousand ticket sales in its first day in theaters Indonesia.
Will this film would repeat the success of The Raid who earned 1.8 million ticket ? We'll see in the coming weeks . His trailer can be seen below.

Movie ' The Raid 2 : Punk ' Start Protested

The Raid Movie 2 : punk not only rejected in Malaysia . In Indonesia , Iko Uwais film starring Julie Estelle and Oka Antara was also starting to get a protest from observers of national films .

According to the Chairman of the Film Producers Association of Indonesia ( PPFI ) Word Star , violence -themed movies such as The Raid 2 : punk can lead to wrong perceptions related to Indonesian culture to the outside world .

"The movie ( The Raid 2 : punk ) it could tarnish the Indonesian culture that was known as a friendly nation suddenly turned into full force, " said Word in the dialog ' National Film Day ( HFN ) 2014 ' The Film Center Building Hajj Usmar Ismail ( PPHUI ) , Kuningan , South Jakarta , Tuesday ( 01/04/2014 ) .

He did not understand the film featuring scenes of fisticuffs , shooting and killing like it was actually received high appreciation from the government . " What is the purpose of government appreciated the movie The Raid 2 : punk ? If it is supported and appreciated as such, Indonesia busy to just make a movie about violence , " Word criticism .

Word resume , he considers support for the film from director Gareth Evans contrary to the government 's call echoed against the filmmakers .

" We all , encouraged filmmakers to produce films that carry the spirit of cultural educative . Kyai Like the movie , Sinking Ship Van der Wijk , Sukarno , and 99 Light in the Sky Europe , for example . Films were alone in the gala premiere of his not attended screening by representatives of the government , let alone get appreciation fitting as shown in the movie The Raid 2 : punk , "complained Word Star .

Player

• Iko Uwais as Rama / Yuda , officers beginner weapons and tactics unit assigned specialized in undercover operations . Rama must infiltrate the crime family 's men in the Build to expose corruption in the police force Jakarta . The higher the position in the chain gang Build Rama , the better the chances to identify police officers who are affiliated with the world of black Jakarta . But the higher he climbed , the more easily the identity uncovered .
• Arifin Putra as Ucok , the son of the family gang heads up . Ucok is the second link in the chain of authority largest criminal gang in Jakarta , but prior to inherit his father's position , he became a collector and enforcement powers in his father's criminal empire .
• Oka Antara as Eka , right hand up , adviser to the head of the family in Jakarta, the biggest gang . If it were not for Ucok , Eka will be next in line to control the criminal empire .
• Tio Pakusadewo as up , big-time gangster leaders in Jakarta . The boss of the most feared criminal gangs Jakarta . He had been controlling the world black Jakarta with family Goto of Japan in a relatively peaceful situation .
• Alex Abbad as Bejo , a young ambitious gangster . Bejo is the new gangster with ambitions of grandeur and a line of killers who are ready to die for him . Rising Bejo in Jakarta chain of crime threatens the balance of power between the Goto family and Build .
• Julie Estelle as Alicia aka Girl Hammer ( " Hammer Girl " ) , the ruthless assassin gifted with a claw hammer . Alicia and her sister , Baseball Bat Man left a broken home and their father's cruel to seek a better life . Their search resulted in death and destruction for anyone who hinders them .
• Ryuhei Matsuda as Keichi , son Goto Yakuza leader . Son and heir to the family throne Goto . Behave scalable and cunning , his father Keichi studied carefully while preparing to emerge from the shadow of his father .
• Kenichi Endo as Goto , head of the Japanese Yakuza in Jakarta . After years of fighting with up to compete for supremacy in the world of black Jakarta , Goto and Build aside their differences and control the black world together . While working to combat any threat to their power , they are extremely fragile truce , and their confidence is weak .
• Kazuki Kitamura as Ryuichi , the Yakuza leader 's right hand Goto , translator , and adviser . As with any position in the family Eka up , the only thing standing between the throne and the Ryuchi Goto Goto is the son , Keichi .
• Cecelia Arif Rahman as The Assassin ( " Killer " ) , a bouncer and executioner Bejo . Little is known about him other than his loyalty to the choice of weapons and Bejo . Always arming himself with two karambit ( short curved knife ) , his heart was steel weapon.
• Cok Simbara as Bunawar , head of the anti - corruption task force Jakarta . Bunawar always step of identifying and capturing the black police in cooperation with the criminal world of Jakarta . With Rama as his secret weapon , Bunawar want to cut off all the roots of corruption in the police force up to the final point .
• Yayan Ruhian as Prakoso , executioner and a bouncer up the most loyal and dedicated . He's been living the life of luxury , but now live alone sebagaigelandangan . He is the key to survival in the world of black Build Jakarta ; eye and ear that helps control every aspect of the world Wake up black Jakarta .
• Very Tri Yulisman as Baseball Bat Man ( " The club Baseball Men " ) , brother and colleague of the " Hammer Girl " as a hitman Bejo . He saved his brother from the hands of a cruel father and a broken home . Now they live as a duo assassin , able to work independently or together as an unstoppable team .
• Donny Alam as Andi , brother Rama alienated from his family after plunging into the criminal world and is now the head of a gang Tama ( drug kingpin of prequel story ) .
• Epy Kusnandar as Typhoon , the boss of the porn industry . [ 6 ]
• Roy Marten as Reza , Jakarta police commissioner .
• Zack Lee as BEMI .
• Fikha Effendi as Jesus , Rama's wife
• Heng Andi Solaiman as father and Rama .

0 komentar:

Posting Komentar