The Raid 2:
Berandal ternyata benar-benar dinantikan oleh para penggemarnya,
tak terkecuali di Amerika Serikat. Buktinya, meski baru mulai dirilis di tujuh layar bioskop AS sejak 28 Maret lalu, film ini disesaki
oleh penonton, bahkan berhasil memperoleh pendapatan rata-rata per layar terbesar di box office akhir pekan kemarin.
Bersamaan dengan penayangannya di
Indonesia, The Raid 2 tayang terbatas di kotaLos Angeles dan New York mulai 28 Maret. Dalam tiga hari pertamanya, film yang di AS berjudul The Raid 2 saja ini berhasil memperoleh
pemasukan 165 ribu dolar AS,
menempatkannya saat ini di posisi 23 box office akhir pekan lalu.
Akan tetapi, bila dihitung bahwa film
ini hanya tayang di tujuh layar, The Raid 2memperoleh pendapatan rata-rata 23 ribu dolar AS per layar, yang
adalah angka rata-rata terbesar di box office pekan bersangkutan. Angka ini
bahkan melebihisang juara box office, Noah, yang memperoleh rata-rata
12 ribu dolar AS per layar. Jika menghitung dengan harga rata-rata tiket
bioskop di AS saat ini, The Raid 2sudah
menjual lebih dari 19 ribu lembar tiket.
Melihat angka yang besar ini, pihak Sony Pictures Classic sebagai
distributor pun makin percaya diri untuk memperluas penayangan film arahan Gareth Evans ini di1200 layar bioskop di seluruh AS pekan depan.
“Ada pengikut setia film pertamanya,
tetapi word-of-mouth dari penonton pemutaran yang telah
kami lakukan hasilnya sangat menggembirakan. Film ini sukses di Sundance dan
di SXSW (South by South West Festival). Faktor-faktor ini dapat menandakan
filmnya akan sukses,” ungkap Michael Barker, ko-presiden Sony
Pictures Classics kepada Deadline.
Bahkan, yang lebih gilanya lagi, para penonton The Raid 2: Berandal tetap duduk di bioskop dan
menonton film walau gempa bumi sebesar 5,1 skala richtermengguncang
California, Los Angeles pada 28 Maret lalu. Buktinya bisa dilihat dari cuitan
para penonton Amrik yang tetap tinggal di bioskop demi The Raid 2.
Film The Raid pertama, yang di AS diberi judul The
Raid : Redemption juga terbilang sukses. Sejak tayang di AS 23 Maret 2012, film
ini sempat menduduki posisi ke-11 di box office saat ditayangkan di 881 layar di pekannya yang keempat. Di AS, film ini
meraih total pendapatan 4,1 juta dolar AS.
Di sisi lain, film The Raid 2 juga sedang menikmati kesuksesan dalam
penayangannya di dalam negeri. Selama empat hari tayang di bioskop-bioskop nasional,
termasuk di hari libur 31 Maret kemarin, film ini berhasil menjual lebih dari 423 ribu tiket. Film ini juga berhasil memecahkan rekor penjualan 90 ribu tiket di hari pertama tayang di bioskop Indonesia.
Akankah film ini bakal mengulangi
kesuksesan The Raid yang berhasil meraih 1,8 juta tiket? Kita lihat saja dalam beberapa pekan mendatang. Trailer-nya bisa dilihat di bawah ini.
Film 'The Raid 2: Berandal'
Mulai Diprotes
Film The Raid 2 : Berandal tak cuma ditolak di Malaysia. Di Indonesia, film yang dibintangi Iko Uwais, Julie Estelle dan Oka Antara itu juga mulai mendapat protes dari pemerhati film nasional.
Menurut Ketua Persatuan Produser Film Indonesia (PPFI) Firman Bintang, film bertema kekerasan seperti The Raid 2: Berandal dapat menimbulkan persepsi yang salah terkait budaya masyarakat Indonesia di dunia luar.
Film The Raid 2 : Berandal tak cuma ditolak di Malaysia. Di Indonesia, film yang dibintangi Iko Uwais, Julie Estelle dan Oka Antara itu juga mulai mendapat protes dari pemerhati film nasional.
Menurut Ketua Persatuan Produser Film Indonesia (PPFI) Firman Bintang, film bertema kekerasan seperti The Raid 2: Berandal dapat menimbulkan persepsi yang salah terkait budaya masyarakat Indonesia di dunia luar.
"Film itu (The Raid 2 : Berandal) kan bisa mencoreng budaya Indonesia yang tadinya dikenal sebagai bangsa yang ramah tiba-tiba berubah menjadi penuh dengan kekerasan," ucap Firman dalam dialog 'Hari Film Nasional (HFN) 2014' di Gedung Pusat Perfilman Haji Usmar Ismail (PPHUI), Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (1/4/2014).
Ia tak mengerti film yang menampilkan adegan baku hantam, tembak-tembakan serta pembunuhan seperti itu justru mendapat apresiasi tinggi dari pemerintah. "Apa tujuan pemerintah memberi apresiasi pada film The Raid 2: Berandal? Kalau memang didukung dan diapresiasi seperti itu, Indonesia ramai-ramai saja bikin film tentang kekerasan," kritik Firman.
Firman melanjutkan, ia menganggap dukungan terhadap film besutan sutradara Gareth Evans bertolak belakang dengan himbauan yang didengungkan pemerintah terhadap para insan film.
"Kita semua, insan film dihimbau untuk memproduksi film yang mengusung semangat kultural edukatif. Seperti film Sang Kyai, Tenggelamnya Kapal Van der Wijk, Soekarno, dan 99 Cahaya di Langit Eropa misalnya. Film-film itu saja dalam gala premiere-nya tidak dihadiri pemutarannya oleh perwakilan pemerintah, apalagi mendapatkan apresiasi sepatutnya seperti yang diperlihatkan dalam film The Raid 2: Berandal," keluh Firman Bintang.
Pemeran
·
Iko Uwais sebagai Rama / Yuda, perwira pemula
satuan senjata dan taktik khusus yang
ditugaskan dalam operasi penyamaran. Rama harus menyusup sebagai anak buah
dalam keluarga kriminal Bangun untuk mengungkap korupsi di tubuh kepolisian
Jakarta. Semakin tinggi posisi Rama dalam rantai geng Bangun, semakin baik
peluangnya untuk mengidentifikasi oknum polisi yang berafiliasi dengan dunia
hitam Jakarta. Namun semakin tinggi ia naik, semakin mudah pula identitasnya
terbongkar.
·
Arifin Putra sebagai Ucok, putra kepala keluarga
geng Bangun. Ucok adalah mata rantai kedua dalam rantai kekuasaan geng kriminal
terbesar di Jakarta, namun sebelum mewarisi posisi ayahnya, dia menjadi penegak
kekuasaan dan penagih dalam kerajaan kriminal ayahnya.
·
Oka Antara sebagai Eka, tangan kanan Bangun,
penasihat kepala keluarga geng terbesar di Jakarta. Jika bukan karena Ucok, Eka
akan ada di baris berikutnya untuk mengendalikan kerajaan kriminal tersebut.
·
Tio Pakusadewo sebagai Bangun, pimpinan gangster
kelas kakap di Jakarta. Bos dari geng kriminal yang paling ditakuti Jakarta.
Dia selama ini telah mengendalikan dunia hitam Jakarta dengan keluarga Goto
dari Jepang dalam situasi yang relatif damai.
·
Alex Abbad sebagai Bejo, gangster muda ambisius.
Bejo adalah seorang gangster baru dengan ambisi kebesaran dan sebarisan
pembunuh yang siap mati untuknya. Naiknya Bejo dalam rantai dunia kriminal
Jakarta mengancam keseimbangan kekuasaan antara keluarga Goto dan Bangun.
·
Julie Estelle sebagai Alicia alias Hammer Girl ("Gadis Palu"), pembunuh
bayaran kejam yang berbakat menggunakan palu cakar. Alicia dan adiknya, Baseball Bat Man meninggalkan keluarga berantakan dan
ayah mereka yang kejam untuk mencari kehidupan yang lebih baik. Pencarian
mereka menghasilkan kematian dan kehancuran bagi siapa pun yang menghalangi
mereka.
·
Ryuhei Matsuda sebagai Keichi, putra pimpinan Yakuza
Goto. Putera dan pewaris takhta keluarga Goto. Berperangai terukur dan licik,
Keichi mempelajari ayahnya dengan cermat sembari bersiap untuk muncul dari
bayang-bayang ayahnya.
·
Kenichi Endo sebagai
Goto, pimpinan Yakuza Jepang
yang ada di Jakarta. Setelah bertahun-tahun berperang dengan Bangun untuk
memperebutkan supremasi dalam dunia hitam Jakarta, Goto dan Bangun
mengesampingkan perbedaan mereka dan mengendalikan dunia hitam bersama-sama.
Walaupun bekerja memerangi setiap ancaman terhadap kekuasaan mereka, gencatan
senjata mereka sangat rapuh, dan kepercayaan mereka lemah.
·
Kazuki Kitamura sebagai Ryuichi, tangan kanan pimpinan
Yakuza Goto, penerjemah, dan penasihat. Seperti halnya posisi Eka dalam
keluarga Bangun, satu-satunya yang berdiri di antara Ryuchi dan takhta Goto
adalah putra Goto, Keichi.
·
Cecep Arif Rahman sebagai The Assassin ("Pembunuh"), tukang pukul
dan algojo Bejo. Hanya sedikit yang diketahui tentangnya selain pilihan senjata
dan kesetiaannya kepada Bejo. Selalu mempersenjatai dirinya dengan dua karambit (pisau
pendek melengkung), hatinya sedingin baja senjatanya.
·
Cok Simbara sebagai Bunawar, kepala satuan tugas
anti-korupsi Jakarta. Bunawar selalu selangkah dari mengidentifikasi dan
menangkap para polisi hitam yang bekerjasama dengan dunia kriminal Jakarta.
Dengan Rama sebagai senjata rahasianya, Bunawar ingin memotong habis seluruh akar
korupsi dalam tubuh kepolisian sampai ke titik penghabisan.
·
Yayan Ruhian sebagai Prakoso, algojo dan tukang
pukul Bangun yang paling setia dan berdedikasi. Dia pernah menjalani kehidupan
mewah, namun kini hidup menyendiri sebagaigelandangan. Dia adalah
kunci kelangsungan hidup Bangun di dunia hitam Jakarta; mata dan telinga yang
membantu Bangun mengontrol setiap aspek dunia hitam Jakarta.
·
Very Tri Yulisman sebagai Baseball Bat Man ("Pria Pentungan Bisbol"), adik dan rekan dari "Hammer
Girl" sebagai pembunuh bayaran Bejo. Dia menyelamatkan kakaknya dari
tangan ayah yang kejam dan keluarga berantakan. Kini mereka hidup sebagai duo
pembunuh bayaran, mampu bekerja sendiri maupun bersama-sama sebagai sebuah tim
tak terbendung.
·
Donny Alamsyah sebagai Andi, kakak Rama yang terasing
dari keluarganya setelah terjun ke dunia kriminal dan kini menjadi pimpinan
geng Tama (gembong narkoba dari cerita prekuel).
·
Epy Kusnandar sebagai Topan, bos industri pornografi.[6]
·
Roy Marten sebagai Reza, Komisaris kepolisian
Jakarta.
·
Zack Lee sebagai
Bemi.
·
Fikha Effendi sebagai Isa, istri Rama
The Raid Movie 2 : The audience crowded with punk in
America
The Raid 2 : punk was
actually anticipated by the fans , not least in the United States . The proof,
though just beginning to be released in seven U.S. cinema screens since March
28 , the film is filled by the audience , and even managed to obtain the
average revenue per screen largest box office last weekend .
Along with the
broadcast in Indonesia , The Raid 2 aired limited in kotaLos Angeles and New York
began March 28 . In its first three days , the U.S. film called The Raid 2 only
managed to get an income of 165 thousand U.S. dollars , placing it in the top
23 when the box office last weekend .
However , when
calculated that this movie just aired on seven screens , The Raid 2memperoleh
average income of 23 thousand dollars per screen , which is the average number
of the biggest box office weekend in question . This figure is even
melebihisang box office champion , Noah , who earn an average of 12 thousand
dollars per screen . When calculating the average price of a cinema ticket in
the U.S. today , The Raid 2sudah sold more than 19 thousand million tickets .
Seeing this large
number , the Sony Pictures Classic as the distributor was more confident to expand
the film directed by Gareth Evans aired this di1200 cinema screens across the
country next week .
" There is a
loyal follower of the first film , but word-of - mouth from audience screenings
we've done the results are very encouraging . The film was a success at
Sundance and at SXSW ( South by South West Festival ) . These factors may
indicate the movie will be a success , "said Michael Barker , co -
president of Sony Pictures Classics to Deadline.
In fact , the more
crazy again , the audience Raid 2 : punk still sitting in the cinema and watch
a movie while the earthquake of 5.1 scale richtermengguncang California , Los
Angeles on March 28 last . The proof can be seen from Amrik nudge the audience
who remained in theaters for the sake of Raid 2 .
Film The Raid first ,
which in the U.S. called The Raid : Redemption is also quite successful . Aired
in the U.S. since March 23, 2012 , the film had occupied the 11th position in
the box office is currently airing weekly on 881 screens in the fourth . In the
U.S. , the film earned a total income of 4.1 million dollars .
On the other hand ,
the film The Raid 2 were also enjoying success in the series in the country .
For four days running in theaters nationwide , including at the March 31
holiday , the film has sold more than 423 thousand tickets . The film also
managed to break the record of 90 thousand ticket sales in its first day in
theaters Indonesia.
Will this film would
repeat the success of The Raid who earned 1.8 million ticket ? We'll see in the
coming weeks . His trailer can be seen
below.
Movie ' The Raid 2 : Punk ' Start Protested
The Raid Movie 2 :
punk not only rejected in Malaysia . In Indonesia , Iko Uwais film starring
Julie Estelle and Oka Antara was also starting to get a protest from observers
of national films .
According to the
Chairman of the Film Producers Association of Indonesia ( PPFI ) Word Star ,
violence -themed movies such as The Raid 2 : punk can lead to wrong perceptions
related to Indonesian culture to the outside world .
"The movie ( The
Raid 2 : punk ) it could tarnish the Indonesian culture that was known as a
friendly nation suddenly turned into full force, " said Word in the dialog
' National Film Day ( HFN ) 2014 ' The Film Center Building Hajj Usmar Ismail (
PPHUI ) , Kuningan , South Jakarta , Tuesday ( 01/04/2014 ) .
He did not understand
the film featuring scenes of fisticuffs , shooting and killing like it was
actually received high appreciation from the government . " What is the
purpose of government appreciated the movie The Raid 2 : punk ? If it is
supported and appreciated as such, Indonesia busy to just make a movie about
violence , " Word criticism .
Word resume , he
considers support for the film from director Gareth Evans contrary to the
government 's call echoed against the filmmakers .
" We all ,
encouraged filmmakers to produce films that carry the spirit of cultural
educative . Kyai Like the movie , Sinking Ship Van der Wijk , Sukarno , and 99
Light in the Sky Europe , for example . Films were alone in the gala premiere
of his not attended screening by representatives of the government , let alone
get appreciation fitting as shown in the movie The Raid 2 : punk ,
"complained Word Star .
Player
• Iko Uwais as Rama /
Yuda , officers beginner weapons and tactics unit assigned specialized in
undercover operations . Rama must infiltrate the crime family 's men in the
Build to expose corruption in the police force Jakarta . The higher the
position in the chain gang Build Rama , the better the chances to identify
police officers who are affiliated with the world of black Jakarta . But the
higher he climbed , the more easily the identity uncovered .
• Arifin Putra as Ucok
, the son of the family gang heads up . Ucok is the second link in the chain of
authority largest criminal gang in Jakarta , but prior to inherit his father's
position , he became a collector and enforcement powers in his father's
criminal empire .
• Oka Antara as Eka ,
right hand up , adviser to the head of the family in Jakarta, the biggest gang
. If it were not for Ucok , Eka will be next in line to control the criminal
empire .
• Tio Pakusadewo as up
, big-time gangster leaders in Jakarta . The boss of the most feared criminal
gangs Jakarta . He had been controlling the world black Jakarta with family
Goto of Japan in a relatively peaceful situation .
• Alex Abbad as Bejo ,
a young ambitious gangster . Bejo is the new gangster with ambitions of
grandeur and a line of killers who are ready to die for him . Rising Bejo in
Jakarta chain of crime threatens the balance of power between the Goto family
and Build .
• Julie Estelle as Alicia
aka Girl Hammer ( " Hammer Girl " ) , the ruthless assassin gifted
with a claw hammer . Alicia and her sister , Baseball Bat Man left a broken
home and their father's cruel to seek a better life . Their search resulted in
death and destruction for anyone who hinders them .
• Ryuhei Matsuda as
Keichi , son Goto Yakuza leader . Son and heir to the family throne Goto .
Behave scalable and cunning , his father Keichi studied carefully while
preparing to emerge from the shadow of his father .
• Kenichi Endo as Goto
, head of the Japanese Yakuza in Jakarta . After years of fighting with up to
compete for supremacy in the world of black Jakarta , Goto and Build aside
their differences and control the black world together . While working to
combat any threat to their power , they are extremely fragile truce , and their
confidence is weak .
• Kazuki Kitamura as
Ryuichi , the Yakuza leader 's right hand Goto , translator , and adviser . As
with any position in the family Eka up , the only thing standing between the
throne and the Ryuchi Goto Goto is the son , Keichi .
• Cecelia Arif Rahman
as The Assassin ( " Killer " ) , a bouncer and executioner Bejo .
Little is known about him other than his loyalty to the choice of weapons and
Bejo . Always arming himself with two karambit ( short curved knife ) , his
heart was steel weapon.
• Cok Simbara as
Bunawar , head of the anti - corruption task force Jakarta . Bunawar always
step of identifying and capturing the black police in cooperation with the
criminal world of Jakarta . With Rama as his secret weapon , Bunawar want to
cut off all the roots of corruption in the police force up to the final point .
• Yayan Ruhian as
Prakoso , executioner and a bouncer up the most loyal and dedicated . He's been
living the life of luxury , but now live alone sebagaigelandangan . He is the
key to survival in the world of black Build Jakarta ; eye and ear that helps
control every aspect of the world Wake up black Jakarta .
• Very Tri Yulisman as
Baseball Bat Man ( " The club Baseball Men " ) , brother and
colleague of the " Hammer Girl " as a hitman Bejo . He saved his
brother from the hands of a cruel father and a broken home . Now they live as a
duo assassin , able to work independently or together as an unstoppable team .
• Donny Alam as Andi ,
brother Rama alienated from his family after plunging into the criminal world
and is now the head of a gang Tama ( drug kingpin of prequel story ) .
• Epy Kusnandar as
Typhoon , the boss of the porn industry . [ 6 ]
• Roy Marten as Reza ,
Jakarta police commissioner .
• Zack Lee as BEMI .
• Fikha Effendi as
Jesus , Rama's wife
• Heng Andi Solaiman
as father and Rama .
0 komentar:
Posting Komentar