Minggu, 23 Februari 2014

There are Jenang Festival in Anniversary of Solo Indonesia

SOLO – Sebanyak 17 ribu takir jenang akan dibagikan secara gratis kepada para pengunjung dalam Festival Jenang di Ngarsopuro Solo, 16-17 Februari 2014. Festival Jenang ini akan diawali Minggu (16/2/2014) dengan memarut kelapa secara tradisional yang telah lama ditinggalkan masyarakat. “Memarut kelapa secara tradisional sekarang ini hampir sudah tidak ada, yang ada dengan menggunakan mesin, maka dengan memarut kelapa secara tradisional ini kami perkenalkan lagi kepada generasi muda sekarang,” katanya Ketua Panitia Festival Jenang, Heru Mataya. Heru mengatakan setelah dilakukan demontrasi dan lomba memarut kelapa secara tradisional, akan dilanjutkan demontrasi memasak jenang, yang nantinya akan dibagi-bagikan secara gratis pada Senin (17/2/2014). Ia mengatakan ada 17 macam jenis jenang yang akan dimasak dalam festival tersebut, yang pernah mengiringi Boyong Keraton Kartasura ke Kraton Surakarta. “Ya Boyong Keraton Kartasura ke Keraton Surakarta ini kami jadikan tema dan waktu itu juga kebetulan ada 17 jenis jenang yang mengiringi boyong tersebut. Setiap jenang itu juga mempunyai arti tersendiri,” katanya. Walikota Solo, FX Hadi Rudyatmo mengatakan melalui festival jenang ke tiga ini diharapkan bisa menjadi daya tarik bagi wisatawan untuk datang ke Solo dan acara seperti ini digelar setahun sekali. Peringatan hari jadi Kota Solo ke-269 yang jatuh pada 17 Februari 2014 ini akan diisi dengan sejumlah kegiatan seni dan budaya. Salah satunya adalah Festival Jenang Solo. Belasan macam makanan tradisional itu akan dipamerkan di Koridor Ngarsapura. Panitia pelaksana Festival Jenang Solo, Heru Prasetyo, mengatakan pihaknya tidak hanya memamerkan aneka masakan jenang dalam kegiatannya besok. "Kami juga akan mendemonstrasikan cara memasaknya," kata Heru, Rabu, 12 Februari 2014. Mereka akan melibatkan 50 juru masak yang berasal dari sejumlah hotel. Festival yang memamerkan masakan tradisional berbentuk bubur tersebut sudah dua kali diselenggarakan. Selama ini penyelenggara hanya memamerkan jenis masakan jenang dan mengajak masyarakat untuk menyantapnya. Tahun ini panitia akan mengajak masyarakat belajar memasaknya. Masakan jenang pada masa lampau memang memiliki kaitan yang sangat dekat dengan kehidupan masyarakat Solo. Masakan itu sering menjadi sajian utama dalam kegiatan kenduri maupun selamatan. "Saat ini budaya membuat jenang sudah terkikis," kata Heru. Kondisi itu menjadi salah satu dasar dalam penyelenggaraan festival. Dalam kegiatan besok, mereka akan menyajikan 17 macam masakan jenang, mulai dari masakan jenang sungsum, jenang lemu, jenang merah, dan aneka jenang lain. Menurut catatan, 17 macam jenang ini digunakan saat boyong kedhaton. Boyong kedhaton merupakan upacara perpindahan keraton dari Kartasura menuju Surakarta pada 1745. Penyelenggara juga akan membagikan masakan jenang secara gratis kepada masyarakat yang menyaksikan acara itu. "Ada sekitar 17 ribu porsi yang kami sediakan," kata Heru. Masakan itu akan dibagikan dengan menggunakan takir, semacam mangkuk tradisional yang terbuat dari daun pisang. Selain Festival Jenang Solo, hari jadi Kota Solo juga akan diperingati dengan pertunjukan wayang orang yang digarap secara kolosal. "Kami akan melibatkan seribu penari dalam pertunjukan ini," kata penyelenggara, Bambang Suhendro. Mereka berasal dari Komunitas Wayang Orang Sriwedari, Wayang Orang Radio Republik Indonesia, serta sejumlah sanggar seni. Kesenian berbentuk sendratari itu akan dipentaskan di atas panggung yang dipasang di kawasan titik nol kilometer. "Pertunjukan itu akan mengambil lakon Darmaning Satrya," kata Bambang. Cerita itu diadopsi dari Mahabharata dalam lakon Karna Tandhing. SOLO - A total of 17 thousand takir porridge will be distributed free of charge to the visitor in Jenang in Ngarsopuro Solo Festival , 16 to 17 February 2014. Jenang festival will begin on Sunday ( 16/02/2014 ) with grated coconut traditional society that has long been abandoned . " Traditional grate the coconut is now almost gone, there by using the machine , then with grated coconut traditionally we introduce again the younger generation , " said Chairman of the Festival Committee Jenang , Heru Mataya . Heru said that after the demonstrations and competitions traditionally grated coconut , porridge cooking demonstrations will continue , which will be distributed free of charge on Monday ( 02/17/2014 ) . He said there are 17 different types of porridge to be cooked at the festival , which ever accompanies Boyong Kartasura Kraton Kraton Surakarta . " Yes Boyong Kraton Surakarta Kartasura to make this our theme and it also happens when there are 17 kinds of porridge that accompanies the Boyong . Each jamb it also has a meaning of its own , " he said . Mayor of Solo , FX Hadi Rudyatmo said molten metal through the third festival is expected to be an attraction for tourists to come to Solo and knowledge held an event like this once a year. Anniversary of the city of Solo to - 269 which crashed on February 17, 2014 will be filled with a number of arts and cultural activities . One is Jenang Solo Festival . Dozens of kinds of traditional food that will be on display in the corridor Ngarsapura . Jenang Solo Festival organizing committee , Heru Prasetyo , said it was not only showcase dishes of porridge in the activities tomorrow . " We will also be demonstrating how to cook , " said Heru , Wednesday, February 12, 2014 . They will involve 50 chefs who come from a number of hotels . Festival which showcased traditional dishes form the slurry had twice held . During this type of cuisine showcase organizers only porridge and encourage people to eat it . This year the committee will invite the community to learn to cook . Cooking porridge in the past does have a very close connection with the community life of Solo . The dishes were often the main dish in a feast of activities and salvation . " Currently making porridge culture has eroded , " he added . The condition is becoming one of the bases in the festival . In the course of tomorrow , they will present 17 kinds of porridge dishes , ranging from cooking porridge marrow , Lemu porridge , porridge red , and various other porridge . According to records , 17 kinds of porridge is used when Boyong Kedhaton . Boyong Kedhaton a transfer ceremony Kartasura towards the palace of Surakarta in 1745 . Organizers will also share cooking porridge for free to people who witnessed the event . " There are about 17 thousand servings that we provide , " he added . The cuisine will be distributed by using takir , a kind of traditional bowls made ​​from banana leaves . In addition Jenang Festival of Solo , Solo anniversary will also be commemorated with a puppet show of colossal tilled . " We will involve a thousand dancers in this show , " said organizer , Bambang Suhendro . They come from Puppet Community Sriwedari , Puppet People Radio Republic of Indonesia , as well as a number of art galleries . Art form of ballet that will be performed on a stage that is placed in the zero kilometer point . " The show will take Darmaning Satrya play , " said Bambang . The story was adapted from the play Karna in the Mahabharata Tandhing .

0 komentar:

Posting Komentar