Jumat, 11 April 2014

Menikmati Keindahan Pantai "Pink" di Lombok

0

Pulau Lombok di Nusa Tenggara Barat merupakan salah satu ikon pariwisata di Indonesia yang namanya mulai dikenal para wisatawan dalam dan luar negeri. Hampir semua pantai di Pulau Lombok selalu memikat para wisatawan.

Salah satu pantai yang tidak kalah menarik adalah Pantai Pink. Pantai ini terletak di Desa Sekaroh, Kecamatan Jerowaru, Kabupaten Lombok Timur. Untuk mencapai Pantai Pink dapat ditempuh sekitar dua jam dari Kota Mataram, Ibu Kota Provinsi Nusa Tenggara Barat.

Pantai yang sebenarnya bernama Pantai Tangsi ini disebut sebagai Pantai Pink karena warna pasirnya yang didominasi oleh warna pink dan memiliki panorama alam yang sangat mengesankan dan keindahan alam yang begitu menakjubkan.

Pada awalnya tidak banyak yang mengetahui keberadaan pantai cantik ini. Pantai ini hanya digunakan sebagai tempat transit nelayan-nelayan yang berasal dari Desa Tanjung Luar.
Selain keindahan pantainya, di kawasan ini juga terdapat goa bersejarah peninggalan Jepang. Konon kabarnya di tempat ini dulunya tempat pernah digunakan sebagai barak tentara Jepang ketika mendarat di Lombok pada tahun 1942. Selain untuk tempat persembunyian, goa ini menjadi tempat untuk mengintai musuh (sekutu) karena letaknya yang strategis dan menghadap pantai.

Pantai Pink memiliki daya tarik tersendiri karena kekhasan warna pasirnya. Warna pink terbentuk karena butir-butir asli warna putih pasir bercampur dengan serpihan karang merah muda. Bias sinar matahari dan terpaan air laut menambah semakin jelas terlihat warna pink pantai tersebut.

Tak kalah menariknya pada pantai ini dikelilingi tebing-tebing. Dari atas tebing, wisatawan dapat menikmati panorama alam seiring dengan embusan angin laut. Suara ombak sangat mengesankan membuat terpukau yang menikmatinya.

Namun sayang kondisi infrastruktur jalan menuju Pantai Pink itu sangat rusak parah. Belum lagi tidak ada fasilitas umum yang memadai, seperti toilet, tempat ibadah serta transportasi umum ke pantai yang belum tersedia. Sebaiknya wisatawan menggunakan kendaraan sendiri dan membawa bekal sendiri karena di sana tidak ada warung.

Meski jalan menuju pantai ini terbilang buruk, namun jangan khawatir rasa lelah di jalan akan terbayarkan jika Anda telah sampai di Pantai Pink. Pemandangan indahnya seakan-akan menghapus rasa lelah Anda, pun dengan deru ombak kecilnya yang dapat menenangkan hati dan pikiran. Mata Anda akan terbelalak karena melihat hamparan pasir pink dan laut hijau kebiruan yang terhampar di Pantai Tangsi.


Tangsi dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia diartikan dengan kata “asrama” atau “barak”. Entah bagaimana sejarah awal mulanya, namun jika melirik dari keadaan lingkungan sekitarnya, mungkin di tempat ini dulunya adalah lokasi yang dijadikan markas tentara Jepang. Hal itu dibuktikan dengan adanya gua buatan dan juga sebuah Meriam peninggalan Penjajah Jepang.
Kekayaan bawah laut pantai ini memang menawan. Tidak perlu menyelam sampai di kedalaman tertentu, Anda hanya perlu snorkling dan akan melihat berbagai biota laut di pantai ini.

Asyiknya lagi pantai ini dangkal sehingga kita bisa bebas berenang tanpa takut arus yang deras. Berada di sebuah cekungan alias teluk membuat tak ada ombak besar menyambar daratan Pantai Pink yang memiliki arus cukup tenang dan tidak membahayakan. Jika sempat ber-snorkeling, maka Anda akan dibuat takjub oleh terumbu-terumbu karangnya yang sangat indah.


Selain di Indonesia, Pantai berpasir merah juga dapat dijumpai di 6 daerah lain di Dunia. Antara lain, Pink Beach di Harbor Island Bahamas, Bermuda, Santa Cruz Island Filipina, Sardinia Itali, Bonaire Dutch Caribbean Island, dan di Balos Lagoon Crete Yunani.

ENGLISH VERSION

Lombok Island in West Nusa Tenggara is one of the icons of tourism in Indonesia, his name became known the tourists at home and abroad.Almost all the beaches on the island of Lombok always lure the tourists.

One of the beaches that are not less interesting is the Pink Beach.This beach is located in the Village Sekaroh , District Jerowaru, East Lombok.To achieve Pink Beach can be reached about two hours from the city of Mataram, the capital of West Nusa Tenggara Province.

The beach is actually named Coast barracks referred to as the Pink Beach because the sand is dominated by the color pink and has a very impressive natural scenery and natural beauty that is so amazing.

At first not many people know the existence of this beautiful beach.The beach is only used as a transit point for fishermen from the village of Tanjung Affairs.
In addition to beautiful beaches, this region also contained cave Japan's historic heritage.The legend says that this place was once a place has been used as an army barracks when the Japanese landed in Lombok in 1942.Besides hiding place, the cave is a place to spy on the enemy ( allies ) because of its strategic location and overlooking the beach.

Pink beach has its own charm due to the peculiarities of the color of sand.The color pink is formed because the original grains of white sand mixed with crushed coral pink.Bias sunlight and exposure to sea water adds more apparent the pink beach.

No less interesting on the beach surrounded by cliffs.From the cliff, tourists can enjoy the natural scenery along the sea breeze.Very impressive sound waves that wowed enjoy it.

But unfortunately the condition of road infrastructure to the Pink Beach was very badly damaged.Not to mention there is no adequate public facilities, such as toilets, places of worship and public transport to the beach which is not yet available.Travelers should use their own vehicles and bring their own lunch because there is no stall.

Although the road to the beach is fairly bad, but do not worry fatigue on the road will pay off if you have arrived at the Pink Beach.Beautiful scenery as if removing your fatigue , even with the roar of the waves can soothe his heart and mind.Your eyes will be widened see pink sand and turquoise sea that lay on the beach barracks.

Barracks in the Big Indonesian Dictionary defined the word " dorm " or " barracks " . Somehow the beginning of history, but if the glance of the surrounding circumstances, may be in this place is the location that was once used as the headquarters of the Japanese army.This was evidenced by the presence of artificial caves and also a relic cannon Japanese invaders.
Wealth under the sea shore is indeed charming.No need to dive to a certain depth, you will only need to snorkel and see a variety of marine life on the beach.

Fun again this shallow beach so we could swim freely without fear of the strong current. Being in a basin alias bay makes no big wave snatched Pink Beach land that flows fairly quiet and not harm.If you have time to snorkel, then you will be amazed by the coral reefs are very beautiful.

Besides Indonesia, the red sandy beach can also be found in other regions of the World 6. Among other things, the Pink Beach on Harbor Island Bahamas , Bermuda , Santa Cruz Island Philippines, Sardinia Italy, Bonaire Dutch Caribbean Island and Balos Lagoon in Crete Greece.
Read More

Selasa, 08 April 2014

Danau 3 Warna, Kelimutu

0

 Pulau Flores di Nusa Tenggara Timur (NTT) memiliki beberapa tempat wisata yang menarik dikunjungi para wisatawan. Banyak sekali keindahan alam yang menakjubkan di pulau ini. Salah satunya berada di puncak Gunung Kelimutu, yakni Danau Kelimutu. Danau Kelimutu sering juga disebut dengan Danau Tiga Warna, karena danau ini memiliki tiga warna yang berbeda. Uniknya warna air danau tersebut berubah-ubah seiring waktu berjalan.

Keunikan warna itulah yang membuat para wisatawan mengunjungi obyek wisata ini. Kelimutu sendiri merupakan gabungan dari kata “keli” yang berarti gunung, dan “mutu” yang berarti mendidih. Danau ini terletak di Desa Pemo, Kecamatan Kelimutu, Kabupaten Ende, NTT. Untuk mencapai danau ini, wisatawan harus menempuh perjalanan sekitar 45 km dari Ende atau 13 km dari Kampung Moni.
Butuh waktu sekitar 45 menit untuk mencapai lokasi Danau Kelimutu dari Kampung Moni. Anda bisa menyewa kendaraan dari penduduk setempat atau agen wisata yang banyak tersedia di Kampung ini. Pemandangan sepanjang jalan menuju lokasi sungguh cantik. Biaya masuk ke kawasan Danau Kelimutu sangat murah. Jadi, Anda yang punya biaya terbatas tetap bisa menikmati pesona Danau Kelimutu dan panorama sekitarnya. Jalan masuk menuju tepi danau berupa anak tangga dan jalan bebatuan ditempuh dengan berjalan kaki.




Untuk menikmati indahnya danau tersebut, wisatawan hanya membayar retribusi sebesar Rp 2.000. Jalan masuk menuju tepi danau berupa anak tangga dan jalan bebatuan ditempuh dengan berjalan kaki. Waktu paling baik untuk mengunjungi Danau Tiga Warna adalah pagi hari.

Selain keindahan alam yang membuat decak kagum siapa pun yang melihatnya, Danau Tiga Warna juga sampai saat ini masih lekat dengan legenda yang dipercaya oleh masyarakat setempat. Menurut kepercayaan penduduk setempat, warna-warni danau ini memiliki arti masing-masing dan memiliki kekuatan alam yang sangat dahsyat.
Saat ini Danau Kelimutu menyuguhkan pemandangan danau 3 warna yang pada waktu tertentu warnanya dapat berubah yaitu Warna Biru atau "Tiwu Nuwa Muri Koo Fai" diyakini oleh penduduk setempat menjadi tempat berkumpulnya orang-orang meninggal di usia muda.

Warna Merah atau "Tiwu Ata Polo" diyakini menjadi tempat berkumpul arwah orang-orang yang semasa hidupnya sering melakukan perbuatan jahat. Sedangkan Warna Putih atau "Tiwu Ata Mbupu" diyakini oleh warga desa sebagai tempat berkumpulnya arwah-arwah leluhur mereka yang meninggal ketika mereka tua.

Selain itu, masyarakat setempat percaya bahwa danau tersebut adalah danau keramat dan memberikan kesuburan pada daerah sekitarnya. Maka tak jarang sering diadakan upacara adat di danau tersebut di mana masyarakat memberikan persembahan hasil bumi kepada arwah di danau tersebut.

Selain memiliki danau, Gunung Kelimutu juga menyimpan pesona flora dan fauna yang tidak kalah menarik. Di sekeliling gunung, wisatawan dapat menemukan tumbuh-tumbuhan yang jarang ditemukan di wilayah Flores lainnya sperti pinus, cemara, kayu merah dan edelweis. Sedangkan ragam fauna yang terdapat di hutan Kelimutu adalah rusa, babi hutan, ayam hutan, elang dan lain-lain.
Saat ini Gunung Kelimutu banyak dikunjungi sebagai obyek wisata trekking. Untuk memulai trekking ke Gunung Kelimutu, Anda dapat melakukannya dari Desa Moni menggunakan kendaraan truk sejauh kira-kira 13 km untuk sampai di bibir danau.

Di sekitar danau terdapat pondok jaga, tempat berteduh untuk wisatawan, dan toilet, serta beberapa losmen kecil bagi para wisatawan yang hendak menginap, juga beberapa restoran. Perlu diketahui bahwa waktu terbaik untuk mengunjungi Danau Tiga Warna adalah bulan Juli dan Agustus.

ENGLISH VERSION



Flores Island in East Nusa Tenggara ( NTT ) has some interesting sights visited by the tourists . Lots of stunning natural beauty of this island . One of them was at the peak of Mount Kelimutu , namely Lake Flores . Lake Flores is often called the Lake of Three Colors , because this lake has three different colors . The unique color of the lake water varies over time.

The uniqueness of color that makes the tourists visiting these attractions . Flores itself is a combination of the word " keli" meaning mountain , and " quality " which means to boil . The lake is located in the village of Pemo , District Flores , Ende , NTT . To achieve this lake , tourists have to travel about 45 km from Ende , or 13 km from the village of Moni .

It took about 45 minutes to reach the site of the village of Moni Kelimutu. You can rent a vehicle from locals or travel agent which is widely available in the village. The scenery along the road to the location's beautiful. The entrance fee to the Flores Lake area is very cheap. So, you have a limited fixed costs can enjoy the charm of Lake Flores and the surrounding panorama. The entrance to the lake shore in the form of steps and cobblestone walking distance.

To enjoy the beauty of the lake , tourists only pay a fee of Rp 2,000 . The entrance to the lake shore in the form of steps and cobblestone walking distance . The best time to visit the Lake of Three Colors is morning .
Besides the natural beauty that makes the admiration of anyone who saw it , the Lake of Three Colors also is still attached to the legend that is trusted by the local community . According to local belief , this lake colors have their meanings and has a very powerful natural forces .

Currently offering views of the lake Kelimutu 3 colors at any given time can change that color or Blue Color " Nuwa Muri Koo Fai Tiwu " is believed by the locals into a gathering of people died at a young age .
Red color or " Tiwu Ata Polo " is believed to be a gathering place for the spirits of the people in his day often do evil deeds . Meanwhile, White Color or " Ata Tiwu Mbupu " believed by villagers as a gathering place for the spirits of their ancestors who died when they were older .

In addition , local people believe that the lake is a sacred lake and give fertility to the surrounding area . So often traditional ceremonies are often held in the lake where people make offerings to the spirits of the earth results in the lake .
In addition to having a lake , Kelimutu also kept the charm of flora and fauna that are not less interesting . Around the mountain , tourists can find plants that are rarely found in other areas of Flores just as pine , fir , redwood and edelweiss . While the variety of fauna found in the woods Flores is deer, wild boar , partridge , eagles and others.

Currently Kelimutu visited as a tourist attraction trekking . To start trekking to Mt Kelimutu , you can do so from the village of Moni use the truck as far as about 13 km to reach the mouth of the lake .
Around the lake there is a guard hut , shelter for tourists , and toilets , as well as some small inn for tourists who want to stay , as well as several restaurants . Keep in mind that the best time to visit the Lake of Three Colors are July and August .


Read More

Senin, 07 April 2014

Tugu Khatulistiwa, Pontianak

0















Ini dia salah satu tempat teristimewa di Pontianak, Tugu Khatulistiwa atau Equator Monument. Kenapa istimewa? Yah, itu tadi karena memang kota ini dilalui garis khayal khatulistiwa.


Untuk menandainya garis khayal itu, dibangun sebuah Tugu Khatulistiwa atau Equator Monument pada garis lintang nol derajat yang terletak di Siantan, sekitar tiga kilometer dari pusat Kota Pontianak ke arah Kecamatan Sungai Pinyuh, Kabupaten Pontianak.

Setiap pengunjung yang datang pasti selalu penasaran dan mencari tahu letak persis titik lintang nol derajat yang membelah Bumi secara horizontal

Hampir bisa dipastikan pada awalnya semua pengunjung takjub melihat keunikan tugu yang terbuat dari kayu ulin ini. Selain menikmati keunikan Tugu Khatulistiwa, yang paling banyak dicari pengunjung adalah mencari tahu letak persis titik lintang nol derajat yang membelah Bumi secara horizontal.

Lalu, apa istimewanya garis lintang nol derajat tersebut? Sebenarnya, garis khatulistiwa atau garis ekuator hanyalah buatan manusia. Masih ingat tidak? Garis tersebut ada di pelajaran geografi.
Dalam pelajaran geografi, Bumi diibaratkan dibagi menjadi dua bagian, yakni belahan utara dan belahan selatan. Dari pembagian itu, bisa dilihat, Kota Pontianak berada persis di tengah-tengah garis tersebut.
Daya tarik Tugu ini pun terlihat pada sebuah peristiwa. Sebuah peristiwa menakjubkan, yaitu, saat terjadi kulminasi, yakni matahari tepat berada di garis khatulistiwa.
Pada saat itu bayangan tugu "menghilang" beberapa detik, meskipun diterpa sinar Matahari. Kita yang berdiri di sekitar tugu juga akan hilang bayangannya selama beberapa saat. Nesi ikut mencoba, eh benaar loh, bayangan Nesi hilang!

Titik kulminasi matahari itu terjadi setahun dua kali, yakni antara tanggal 21-23 Maret dan 21-23 September. Bagi masyarakat Kalbar, peristiwa alam ini menjadi tontonan menarik.
Bagaimana garis nol derajat itu bisa ditemukan di Kota Pontianak? Nah, dari sebuah catatan yang diperoleh pada tahun 1941. Disebutkan bahwa pada 31 Maret 1928 telah datang di Pontianak satu ekspedisi internasional yang dipimpin seorang ahli geografi berkebangsaan Belanda.

Ekspedisi ini merupakan sebuah perjalanan menuju Kota Pontianak untuk menentukan titik atau tonggak garis ekuator. Pada tahun 1928, berhasil dibangun tugu pertama berbentuk tonggak tanda panah. Tonggak itu kemudian disempurnakan tahun 1930.
Selain di atasnya ada tanda panah, juga ada lingkaran. Setelah itu, arsitek Silaban pada tahun 1938 melakukan penyempurnaan dan membangun tugu yang baru.
Tugu inilah yang kemudian bentuknya sangat terkenal di dunia. Bangunan itu terdiri dari empat buah tonggak atau tiang dari kayu belian atau kayu ulin (kayu langka khas Kalimantan). Masing-masing tonggak berdiameter 0,30 meter.
Dua tonggak bagian depan tingginya 3,05 meter dari permukaan tanah, sedangkan dua tonggak bagian belakang, tempat lingkaran dan anak panah penunjuk arah, tingginya 4,40 Diameter lingkaran yang bertuliskan "EUENAAR" 2,11 meter.
Panjang panah yang menunjuk arah lingkaran ekuator adalah 2,15 meter. Di bawah panah terdapat tulisan "109 derajat 20’0"OlvG" yang menunjukkan letak tugu itu berdiri pada garis bujur timur. 

Setiap terjadi titik kulminasi, bayangan tugu dan benda-benda lain di sekitarnya menghilang beberapa saat. Ini menandakan bahwa tugu ini benar-benar berada di garis lintang nol derajat.
Pada tahun 1990 kembali Tugu Khatulistiwa tersebut direnovasi dengan pembuatan kubah untuk melindungi tugu asli serta pembuatan duplikat tugu dengan ukuran 5 kali lebih besar dari tugu yang asli.

Tugu itu diresmikan pada tanggal 21 September 1991. Dan untuk memperindah bangunan, dibuatlah kawasan taman hingga ke pinggir Sungai Kapuas.
Saat ini tugu telah berusia 75 tahun. Selama kurun waktu itulah Kota Pontianak menjadi salah satu kota yang terkenal di dunia sebagai kota khatulistiwa. Mau melihat Tugu Khatulistiwa ditambah pemandangan di sekitar Sungai Kapuas? Mampir saja ke kota Pontianak! 

ENGLISH VERSION



Here's one place especially in Pontianak , Equator Equator Monument or Monument . Why is it special? Well , it was because the city passed an imaginary line the equator .
To mark the imaginary line , built an Equator Equator Monument or Monument at zero degrees latitude located at Siantan , about three kilometers from the center towards Pontianak Pinyuh River District , Pontianak regency .

Every visitor who comes must always be curious and find out the exact location of the point of zero degrees latitude that divides the Earth horizontally
Almost certainly at first all visitors marvel at the uniqueness of the monument is made ​​of ironwood . In addition to enjoying the uniqueness of the Equator Monument , the most sought after visitors is to find out the exact location of the point of zero degrees latitude that divides the Earth horizontally .

So , what's so special is zero degrees latitude ? Actually , the equator equator or just man-made . Still do not remember ? The line was a geography lesson .
In a geography lesson , likened the Earth is divided into two parts , namely the northern hemisphere and the southern hemisphere . From the distribution , it can be seen , Pontianak is located right in the middle of the line .
The appeal of this monument was seen at an event . An amazing event , that is , when there is the culmination , the sun was right on the equator .

At that time the shadow of the monument " disappeared " a few seconds , though exposed to sunlight . We were standing around the monument also lost his shadow for a while . Nesi go try , eh benaar tablets , Nesi shadows disappear.
The solar culmination occurs twice a year , ie between 21-23 March and September 21 to 23 . For the people of West Kalimantan , the events of this nature be an interesting spectacle .
How the zero line can be found in Pontianak ? Well , from a record obtained in 1941 . Mentioned that on March 31, 1928 has come in Pontianak one international expedition led by a Dutch geographer .
This expedition is a trip to the city of Pontianak to determine the point or milestone equator . In 1928 , the first monument built successful milestone shaped arrows . Milestone was later refined in 1930.

In addition there is an arrow on it , there is also a circle . After that , the architect Silaban in 1938 to make improvements and build a new monument .
Monument is then the shape is very well known in the world . The building consists of four milestones or pole of wood or ironwood purchase ( rare wood typical of Borneo ) . Each milestone diameter of 0.30 meters .

Two milestones front height of 3.05 meters from the ground , while the two rear milestones , where circles and arrows pointing the direction , height 4.40 diameter circle that reads " EUENAAR " 2.11 meters .
The length of an arrow pointing toward the equator circle is 2.15 meters . Below the arrow it says " 109 degrees 20'0 " OlvG " which shows the location of the monument stands on the east longitude .
Each occurred culmination , shadow monument and other objects around it disappeared some time. This indicates that this monument actually being in the latitude of zero degrees .
In 1990 returned Equator monument was renovated with the manufacture of the dome to protect the original monument and the making of duplicate monument with size 5 times larger than the original monument .

Monument was inaugurated on 21 September 1991 . And to beautify the building , made ​​up to the edge of the park area of the Kapuas River .

Currently the 75 -year -old monument . During that period of Pontianak become one of the famous cities in the world as a city of the equator . Want to see the Equator Monument plus scenery around the Kapuas River ? Stop by just to the city of Pontianak !
Read More

Sabtu, 05 April 2014

Uniknya Ubur-ubur di Danau Kakaban

0

Ketika mendengar kata ubur-ubur, tentunya kita akan membayangkan binatang yang menjengkelkan dan harus dihindari saat kita berenang atau melakukan snorkeling di pantai atau laut.
Racun atau sengat yang ada pada 
tentakel binatang yang menyerupai payung ini akan menyebabkan gatal atau pedih pada kulit kita, bahkan di antaranya bisa mematikan.
Namun jika kita berkunjung ke Danau Kakaban, maka ketakutan kita akan ubur-ubur beracun tersebut tidak perlu terjadi. Di sini, kita bisa berenang di antara ribuan ubur-ubur dan kita bisa menyentuhnya tanpa perlu khawatir terkena racun.

Danau Kakaban terletak di Pulau Kakaban, salah satu pulau yang ada di Kepulauan Derawan, Kabupaten Berau, Kalimantan Timur. Kepulauan Derawan yang terletak di pesisir timur borneo dan berbatasan dengan Laut Sulawesi ini sendiri terkenal dengan keindahan lautnya yang menjadikannya sebagai salah satu tempat diving dan snorkeling terbaik di Indonesia (nomor 2 setelah Raja Ampat di Papua). Dan keunikan Pulau Kakaban adalah terdapat sebuah danau dengan binatang-binatang unik yang ada di dalamnya.

Pulau Kakaban memiliki luas sekitar 774,2 ha, sedangkan luas danaunya 390 ha. Pulau Kakaban sendiri awalnya adalah sebuah atol dengan laguna yang berada di tengahnya pada 2 juta tahun lalu. Karena pergerakan lempeng, maka atol tersebut naik secara perlahan-lahan hingga mencapai ketinggian sekitar 50 meter melalui proses selama ribuan tahun. Air laut yang berada di dalam laguna tersebut akhirnya terjebak dan tidak bisa keluar lagi, lalu menjadi sebuah danau yang bentuknya seperti dipeluk oleh daratan. Nama Kakaban dalam bahasa lokal memiliki arti ‘memeluk’.


Karena perubahan evolusi yang cukup lama oleh air hujan dan air tanah, maka air laut yang ada di dalam danau tersebut pun berubah menjadi lebih tawar dibandingkan dengan air laut di luar pulau. Perubahan ini pun berpengaruh terhadap fauna yang menghuni danau tersebut, salah satunya adalah ubur-ubur yang hidup di danau tersebut. Melalui evolusi yang panjang, ubur-ubur tersebut akhirnya kehilangan kemampuan sengatnya karena nyaris tanpa predator di dalam danau.

Ada empat jenis ubur-ubur di Danau Kakaban, yaitu ubur-ubur bulan (Aurelia aurita), ubur-ubur totol (Mastigias papua), ubur-ubur kotak (Tripedalia cysthopora) dan ubur-ubur terbalik (Cassiopea ornate).
Ubur-ubur terbalik (Cassiopea ornate - gambar A), merupakan spesies yang unik dan berbeda dengan ubur-ubur yang biasanya kita kenal. Untuk mendapatkan makanan, ia melakukan simbiosis dengan algae dengan cara menempatkan algae tersebut pada kakinya. Karena algae perlu untuk mendapatkan sinar matahari melakukan fotosintesis, maka ubur-ubur pun akhirnya berenang dengan cara terbalik yaitu kaki berada di atas. Gambar B adalah ubur-ubur bulan (Aurelia aurita) yang berukuran paling besar. Ubur-ubur bulan ini bisa dikenali dari warna putih transparan dengan motif menyerupai daun semanggi di bagian ujung tudung/payungnya.

Ubur-ubur yang paling banyak ditemui di Danau Kakaban adalah ubur-ubur totol (Mastigias papua - gambar C). Dari kunjungan saya ke Kakaban bulan Desember lalu, ubur-ubur totol ini banyak yang muncul di permukaan danau dan bisa disentuh dengan tangan. Sedangkan gambar D adalah ubur-ubur kotak (Tripedalia cysthopora) yang memilki ukuran terkecil dibandingkan dengan tiga ubur-ubur yang lain.
Nah, itulah salah satu keunikan dari Danau Kakaban yang memiliki ubur-ubur tak beracun. Kita bisa berenang sambil bermain-main dengan ribuan ubur-ubur tersebut, bahkan menyentuhnya tanpa perlu merasa khawatir terkena racun. Selain keunikan danaunya, laut yang berada di luar Pulau Kakaban juga begitu cantik. Kita bisa melakukan snorkeling di sekitar dermaga yang memiliki air laut jernih dan juga terumbu karang serta ikan-ikan yang cantik.

Itulah salah satu keindahan dan keunikan yang dimiliki oleh Indonesia. Berbagai kekayan alam yang ada, membuat kita semakin bangga menjadi bangsa Indonesia. Mari kita jaga kelestariannya.

Tips: Saat anda melakukan snorkelling di danau Kakaban seabaiknay anda tidak menggunakan fin atau kaki katak, karena bisa membunuh dan mengurangi jumlah ubur-ubur yang ada.
Selain itu anda bia memesan paket wisata ke danau Kakaban. Fasilitas yang disediakan cukup menarik. Anda bisa di antar-jemput dari rumah anda sampai ke danau Kakaban. Menarik bukan? anda bia mengunjungi situs kakabantravelservice.blogspot.com



ENGLISH VERSION


When you hear the word jellyfish , of course, we would imagine that annoying animals and should be avoided when we swim or snorkeling at the beach or sea . Poison or sting that of the tentacle beast that resembles an umbrella this will cause itching or stinging on our skin , even of them can be deadly . But if we went to Lake Kakaban , then our fear of poisonous jellyfish does not have to happen . Here , we can swim among thousands of jellyfish and we can touch it without worrying about getting poisoned .

Kakaban lake located in Kakaban , one of the islands in the Islands Derawan , Berau regency , East Kalimantan . Derawan Islands are located on the east coast of Borneo and Celebes Sea bordering itself famous for its beautiful sea which makes it as one of the best diving and snorkelling in Indonesia ( number 2 after Raja Ampat in Papua ) . And uniqueness Kakaban is there a lake with unique animals in it .

Kakaban has an area of ​​about 774.2 ha , while the area of ​​the lake is 390 ha . Kakaban itself initially is an atoll with a lagoon that was in the middle of the 2 million years ago . Because the movement of the plates , the atoll is rising gradually until it reaches a height of about 50 meters through the process over thousands of years . Sea water inside the lagoon eventually trapped and can not get out again , and then into a lake that looks like being hugged by land . Kakaban name in the local language means ' hug '.


Because of a long evolutionary change by rain water and ground water , the sea water is in the lake was changed to be more fresh than the sea water outside the island . These changes also affect the fauna that inhabit the lake , one of them is a jellyfish that live in the lake . Through a long evolution , jellyfish sting eventually lost the ability because almost no predators in the lake .

There are four types of jellyfish in Lake Kakaban , the moon jellyfish ( Aurelia aurita ) , spotted jellyfish ( Mastigias Papua ) , box jellyfish ( Tripedalia cysthopora ) and upside down jellyfish ( Cassiopea ornate ).

Upside-down jellyfish ( Cassiopea ornate - picture A ) , is a unique and different species of jellyfish that usually we know . To get the food , it performs symbiosis with algae algae by placing the leg. Because the algae need to get sunlight to carry out photosynthesis , the jellyfish swim finally reverse way that the foot is above . Figure B is the moon jellyfish ( Aurelia aurita ) -the biggest . The moon jellyfish can be recognized from a transparent white color with a pattern resembling a clover leaf at the end of the hood / umbrella.

Jellyfish are most commonly found in Lake Kakaban was spotted jellyfish ( Mastigias Papua - image C ) . From my visit to Kakaban last December , the spotted jellyfish that appear on the surface of many lakes and can be touched by hand . While drawing D is the box jellyfish ( Tripedalia cysthopora ) which have the smallest size compared with three other jellyfish .
Well , that's one of the uniqueness of Lake Kakaban which has no poisonous jellyfish . We can swim while playing around with thousands of jellyfish , even touch it without worrying exposed to toxins . In addition to the uniqueness of the lake , which are beyond the sea Kakaban also so pretty . We can do snorkeling around the pier that has a crystal clear sea water and also coral reefs and beautiful fish .
That's one of the beauty and uniqueness of which is owned by Indonesia. Various existing natural wealth , make us more proud to be Indonesian. Let us keep and save

Tips : When you do snorkeling in the lake Kakaban seabaiknay you do not use fin or frog legs , because it can kill and reduce the number of jellyfish are there .
Additionally you bia book travel packages to Kakaban lake. Facilities provided quite interesting. You can shuttle from your house to the lake Kakaban . Interesting is not it? bia you visit the site kakabantravelservice.blogspot.com






Read More

Kamis, 03 April 2014

The Raid 2 : Berandal

0
 Film The Raid 2: Berandal Dipadati Penonton di Amerika
The Raid 2: Berandal ternyata benar-benar dinantikan oleh para penggemarnya, tak terkecuali di Amerika Serikat. Buktinya, meski baru mulai dirilis di tujuh layar bioskop AS sejak 28 Maret lalu, film ini disesaki oleh penonton, bahkan berhasil memperoleh pendapatan rata-rata per layar terbesar di box office akhir pekan kemarin.
Bersamaan dengan penayangannya di Indonesia, The Raid 2 tayang terbatas di kotaLos Angeles dan New York mulai 28 Maret. Dalam tiga hari pertamanya, film yang di AS berjudul The Raid 2 saja ini berhasil memperoleh pemasukan 165 ribu dolar AS, menempatkannya saat ini di posisi 23 box office akhir pekan lalu.
Akan tetapi, bila dihitung bahwa film ini hanya tayang di tujuh layar, The Raid 2memperoleh pendapatan rata-rata 23 ribu dolar AS per layar, yang adalah angka rata-rata terbesar di box office pekan bersangkutan. Angka ini bahkan melebihisang juara box office, Noah, yang memperoleh rata-rata 12 ribu dolar AS per layar. Jika menghitung dengan harga rata-rata tiket bioskop di AS saat ini, The Raid 2sudah menjual lebih dari 19 ribu lembar tiket.
Melihat angka yang besar ini, pihak Sony Pictures Classic sebagai distributor pun makin percaya diri untuk memperluas penayangan film arahan Gareth Evans ini di1200 layar bioskop di seluruh AS pekan depan.
“Ada pengikut setia film pertamanya, tetapi word-of-mouth dari penonton pemutaran yang telah kami lakukan hasilnya sangat menggembirakan. Film ini sukses di Sundance dan di SXSW (South by South West Festival). Faktor-faktor ini dapat menandakan filmnya akan sukses,” ungkap Michael Barker, ko-presiden Sony Pictures Classics kepada Deadline.
Bahkan, yang lebih gilanya lagi, para penonton The Raid 2: Berandal tetap duduk di bioskop dan menonton film walau gempa bumi sebesar 5,1 skala richtermengguncang California, Los Angeles pada 28 Maret lalu. Buktinya bisa dilihat dari cuitan para penonton Amrik yang tetap tinggal di bioskop demi The Raid 2.
Film The Raid pertama, yang di AS diberi judul The Raid : Redemption juga terbilang sukses. Sejak tayang di AS 23 Maret 2012, film ini sempat menduduki posisi ke-11 di box office saat ditayangkan di 881 layar di pekannya yang keempat. Di AS, film ini meraih total pendapatan 4,1 juta dolar AS.

Di sisi lain, film The Raid 2 juga sedang menikmati kesuksesan dalam penayangannya di dalam negeri. Selama empat hari tayang di bioskop-bioskop nasional, termasuk di hari libur 31 Maret kemarin, film ini berhasil menjual lebih dari 423 ribu tiket. Film ini juga berhasil memecahkan rekor penjualan 90 ribu tiket di hari pertama tayang di bioskop Indonesia.
Akankah film ini bakal mengulangi kesuksesan The Raid yang berhasil meraih 1,8 juta tiket? Kita lihat saja dalam beberapa pekan mendatang. Trailer-nya bisa dilihat di bawah ini.
Film 'The Raid 2: Berandal' Mulai Diprotes

Film The Raid 2 : Berandal tak cuma ditolak di Malaysia. Di Indonesia, film yang dibintangi Iko Uwais, Julie Estelle dan Oka Antara itu juga mulai mendapat protes dari pemerhati film nasional.


Menurut Ketua Persatuan Produser Film Indonesia (PPFI) Firman Bintang, film bertema kekerasan seperti The Raid 2: Berandal dapat menimbulkan persepsi yang salah terkait budaya masyarakat Indonesia di dunia luar.

"Film itu (The Raid 2 : Berandal) kan bisa mencoreng budaya Indonesia yang tadinya dikenal sebagai bangsa yang ramah tiba-tiba berubah menjadi penuh dengan kekerasan," ucap Firman dalam dialog 'Hari Film Nasional (HFN) 2014' di Gedung Pusat Perfilman Haji Usmar Ismail (PPHUI), Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (1/4/2014).

Ia tak mengerti film yang menampilkan adegan baku hantam, tembak-tembakan serta pembunuhan seperti itu justru mendapat apresiasi tinggi dari pemerintah. "Apa tujuan pemerintah memberi apresiasi pada film The Raid 2: Berandal? Kalau memang didukung dan diapresiasi seperti itu, Indonesia ramai-ramai saja bikin film tentang kekerasan," kritik Firman.

Firman melanjutkan, ia menganggap dukungan terhadap film besutan sutradara Gareth Evans bertolak belakang dengan himbauan yang didengungkan pemerintah terhadap para insan film.

"Kita semua, insan film dihimbau untuk memproduksi film yang mengusung semangat kultural edukatif. Seperti film Sang Kyai, Tenggelamnya Kapal Van der Wijk, Soekarno, dan 99 Cahaya di Langit Eropa misalnya. Film-film itu saja dalam gala premiere-nya tidak dihadiri pemutarannya oleh perwakilan pemerintah, apalagi mendapatkan apresiasi sepatutnya seperti yang diperlihatkan dalam film The Raid 2: Berandal," keluh Firman Bintang.
Pemeran
·         Iko Uwais sebagai Rama / Yuda, perwira pemula satuan senjata dan taktik khusus yang ditugaskan dalam operasi penyamaran. Rama harus menyusup sebagai anak buah dalam keluarga kriminal Bangun untuk mengungkap korupsi di tubuh kepolisian Jakarta. Semakin tinggi posisi Rama dalam rantai geng Bangun, semakin baik peluangnya untuk mengidentifikasi oknum polisi yang berafiliasi dengan dunia hitam Jakarta. Namun semakin tinggi ia naik, semakin mudah pula identitasnya terbongkar.
·         Arifin Putra sebagai Ucok, putra kepala keluarga geng Bangun. Ucok adalah mata rantai kedua dalam rantai kekuasaan geng kriminal terbesar di Jakarta, namun sebelum mewarisi posisi ayahnya, dia menjadi penegak kekuasaan dan penagih dalam kerajaan kriminal ayahnya.
·         Oka Antara sebagai Eka, tangan kanan Bangun, penasihat kepala keluarga geng terbesar di Jakarta. Jika bukan karena Ucok, Eka akan ada di baris berikutnya untuk mengendalikan kerajaan kriminal tersebut.
·         Tio Pakusadewo sebagai Bangun, pimpinan gangster kelas kakap di Jakarta. Bos dari geng kriminal yang paling ditakuti Jakarta. Dia selama ini telah mengendalikan dunia hitam Jakarta dengan keluarga Goto dari Jepang dalam situasi yang relatif damai.
·         Alex Abbad sebagai Bejo, gangster muda ambisius. Bejo adalah seorang gangster baru dengan ambisi kebesaran dan sebarisan pembunuh yang siap mati untuknya. Naiknya Bejo dalam rantai dunia kriminal Jakarta mengancam keseimbangan kekuasaan antara keluarga Goto dan Bangun.
·         Julie Estelle sebagai Alicia alias Hammer Girl ("Gadis Palu"), pembunuh bayaran kejam yang berbakat menggunakan palu cakar. Alicia dan adiknya, Baseball Bat Man meninggalkan keluarga berantakan dan ayah mereka yang kejam untuk mencari kehidupan yang lebih baik. Pencarian mereka menghasilkan kematian dan kehancuran bagi siapa pun yang menghalangi mereka.
·         Ryuhei Matsuda sebagai Keichi, putra pimpinan Yakuza Goto. Putera dan pewaris takhta keluarga Goto. Berperangai terukur dan licik, Keichi mempelajari ayahnya dengan cermat sembari bersiap untuk muncul dari bayang-bayang ayahnya.
·         Kenichi Endo sebagai Goto, pimpinan Yakuza Jepang yang ada di Jakarta. Setelah bertahun-tahun berperang dengan Bangun untuk memperebutkan supremasi dalam dunia hitam Jakarta, Goto dan Bangun mengesampingkan perbedaan mereka dan mengendalikan dunia hitam bersama-sama. Walaupun bekerja memerangi setiap ancaman terhadap kekuasaan mereka, gencatan senjata mereka sangat rapuh, dan kepercayaan mereka lemah.
·         Kazuki Kitamura sebagai Ryuichi, tangan kanan pimpinan Yakuza Goto, penerjemah, dan penasihat. Seperti halnya posisi Eka dalam keluarga Bangun, satu-satunya yang berdiri di antara Ryuchi dan takhta Goto adalah putra Goto, Keichi.
·         Cecep Arif Rahman sebagai The Assassin ("Pembunuh"), tukang pukul dan algojo Bejo. Hanya sedikit yang diketahui tentangnya selain pilihan senjata dan kesetiaannya kepada Bejo. Selalu mempersenjatai dirinya dengan dua karambit (pisau pendek melengkung), hatinya sedingin baja senjatanya.
·         Cok Simbara sebagai Bunawar, kepala satuan tugas anti-korupsi Jakarta. Bunawar selalu selangkah dari mengidentifikasi dan menangkap para polisi hitam yang bekerjasama dengan dunia kriminal Jakarta. Dengan Rama sebagai senjata rahasianya, Bunawar ingin memotong habis seluruh akar korupsi dalam tubuh kepolisian sampai ke titik penghabisan.
·         Yayan Ruhian sebagai Prakoso, algojo dan tukang pukul Bangun yang paling setia dan berdedikasi. Dia pernah menjalani kehidupan mewah, namun kini hidup menyendiri sebagaigelandangan. Dia adalah kunci kelangsungan hidup Bangun di dunia hitam Jakarta; mata dan telinga yang membantu Bangun mengontrol setiap aspek dunia hitam Jakarta.
·         Very Tri Yulisman sebagai Baseball Bat Man ("Pria Pentungan Bisbol"), adik dan rekan dari "Hammer Girl" sebagai pembunuh bayaran Bejo. Dia menyelamatkan kakaknya dari tangan ayah yang kejam dan keluarga berantakan. Kini mereka hidup sebagai duo pembunuh bayaran, mampu bekerja sendiri maupun bersama-sama sebagai sebuah tim tak terbendung.
·         Donny Alamsyah sebagai Andi, kakak Rama yang terasing dari keluarganya setelah terjun ke dunia kriminal dan kini menjadi pimpinan geng Tama (gembong narkoba dari cerita prekuel).
·         Epy Kusnandar sebagai Topan, bos industri pornografi.[6]
·         Roy Marten sebagai Reza, Komisaris kepolisian Jakarta.
·         Zack Lee sebagai Bemi.
·         Fikha Effendi sebagai Isa, istri Rama
·         Hengky Solaiman sebagai Ayah Andi dan Rama.

ENGLISH VERSION


The Raid Movie 2 : The audience crowded with punk in America

The Raid 2 : punk was actually anticipated by the fans , not least in the United States . The proof, though just beginning to be released in seven U.S. cinema screens since March 28 , the film is filled by the audience , and even managed to obtain the average revenue per screen largest box office last weekend .
Along with the broadcast in Indonesia , The Raid 2 aired limited in kotaLos Angeles and New York began March 28 . In its first three days , the U.S. film called The Raid 2 only managed to get an income of 165 thousand U.S. dollars , placing it in the top 23 when the box office last weekend .

However , when calculated that this movie just aired on seven screens , The Raid 2memperoleh average income of 23 thousand dollars per screen , which is the average number of the biggest box office weekend in question . This figure is even melebihisang box office champion , Noah , who earn an average of 12 thousand dollars per screen . When calculating the average price of a cinema ticket in the U.S. today , The Raid 2sudah sold more than 19 thousand million tickets .
Seeing this large number , the Sony Pictures Classic as the distributor was more confident to expand the film directed by Gareth Evans aired this di1200 cinema screens across the country next week .
" There is a loyal follower of the first film , but word-of - mouth from audience screenings we've done the results are very encouraging . The film was a success at Sundance and at SXSW ( South by South West Festival ) . These factors may indicate the movie will be a success , "said Michael Barker , co - president of Sony Pictures Classics to Deadline.
In fact , the more crazy again , the audience Raid 2 : punk still sitting in the cinema and watch a movie while the earthquake of 5.1 scale richtermengguncang California , Los Angeles on March 28 last . The proof can be seen from Amrik nudge the audience who remained in theaters for the sake of Raid 2 .
Film The Raid first , which in the U.S. called The Raid : Redemption is also quite successful . Aired in the U.S. since March 23, 2012 , the film had occupied the 11th position in the box office is currently airing weekly on 881 screens in the fourth . In the U.S. , the film earned a total income of 4.1 million dollars .
On the other hand , the film The Raid 2 were also enjoying success in the series in the country . For four days running in theaters nationwide , including at the March 31 holiday , the film has sold more than 423 thousand tickets . The film also managed to break the record of 90 thousand ticket sales in its first day in theaters Indonesia.
Will this film would repeat the success of The Raid who earned 1.8 million ticket ? We'll see in the coming weeks . His trailer can be seen below.

Movie ' The Raid 2 : Punk ' Start Protested

The Raid Movie 2 : punk not only rejected in Malaysia . In Indonesia , Iko Uwais film starring Julie Estelle and Oka Antara was also starting to get a protest from observers of national films .

According to the Chairman of the Film Producers Association of Indonesia ( PPFI ) Word Star , violence -themed movies such as The Raid 2 : punk can lead to wrong perceptions related to Indonesian culture to the outside world .

"The movie ( The Raid 2 : punk ) it could tarnish the Indonesian culture that was known as a friendly nation suddenly turned into full force, " said Word in the dialog ' National Film Day ( HFN ) 2014 ' The Film Center Building Hajj Usmar Ismail ( PPHUI ) , Kuningan , South Jakarta , Tuesday ( 01/04/2014 ) .

He did not understand the film featuring scenes of fisticuffs , shooting and killing like it was actually received high appreciation from the government . " What is the purpose of government appreciated the movie The Raid 2 : punk ? If it is supported and appreciated as such, Indonesia busy to just make a movie about violence , " Word criticism .

Word resume , he considers support for the film from director Gareth Evans contrary to the government 's call echoed against the filmmakers .

" We all , encouraged filmmakers to produce films that carry the spirit of cultural educative . Kyai Like the movie , Sinking Ship Van der Wijk , Sukarno , and 99 Light in the Sky Europe , for example . Films were alone in the gala premiere of his not attended screening by representatives of the government , let alone get appreciation fitting as shown in the movie The Raid 2 : punk , "complained Word Star .

Player

• Iko Uwais as Rama / Yuda , officers beginner weapons and tactics unit assigned specialized in undercover operations . Rama must infiltrate the crime family 's men in the Build to expose corruption in the police force Jakarta . The higher the position in the chain gang Build Rama , the better the chances to identify police officers who are affiliated with the world of black Jakarta . But the higher he climbed , the more easily the identity uncovered .
• Arifin Putra as Ucok , the son of the family gang heads up . Ucok is the second link in the chain of authority largest criminal gang in Jakarta , but prior to inherit his father's position , he became a collector and enforcement powers in his father's criminal empire .
• Oka Antara as Eka , right hand up , adviser to the head of the family in Jakarta, the biggest gang . If it were not for Ucok , Eka will be next in line to control the criminal empire .
• Tio Pakusadewo as up , big-time gangster leaders in Jakarta . The boss of the most feared criminal gangs Jakarta . He had been controlling the world black Jakarta with family Goto of Japan in a relatively peaceful situation .
• Alex Abbad as Bejo , a young ambitious gangster . Bejo is the new gangster with ambitions of grandeur and a line of killers who are ready to die for him . Rising Bejo in Jakarta chain of crime threatens the balance of power between the Goto family and Build .
• Julie Estelle as Alicia aka Girl Hammer ( " Hammer Girl " ) , the ruthless assassin gifted with a claw hammer . Alicia and her sister , Baseball Bat Man left a broken home and their father's cruel to seek a better life . Their search resulted in death and destruction for anyone who hinders them .
• Ryuhei Matsuda as Keichi , son Goto Yakuza leader . Son and heir to the family throne Goto . Behave scalable and cunning , his father Keichi studied carefully while preparing to emerge from the shadow of his father .
• Kenichi Endo as Goto , head of the Japanese Yakuza in Jakarta . After years of fighting with up to compete for supremacy in the world of black Jakarta , Goto and Build aside their differences and control the black world together . While working to combat any threat to their power , they are extremely fragile truce , and their confidence is weak .
• Kazuki Kitamura as Ryuichi , the Yakuza leader 's right hand Goto , translator , and adviser . As with any position in the family Eka up , the only thing standing between the throne and the Ryuchi Goto Goto is the son , Keichi .
• Cecelia Arif Rahman as The Assassin ( " Killer " ) , a bouncer and executioner Bejo . Little is known about him other than his loyalty to the choice of weapons and Bejo . Always arming himself with two karambit ( short curved knife ) , his heart was steel weapon.
• Cok Simbara as Bunawar , head of the anti - corruption task force Jakarta . Bunawar always step of identifying and capturing the black police in cooperation with the criminal world of Jakarta . With Rama as his secret weapon , Bunawar want to cut off all the roots of corruption in the police force up to the final point .
• Yayan Ruhian as Prakoso , executioner and a bouncer up the most loyal and dedicated . He's been living the life of luxury , but now live alone sebagaigelandangan . He is the key to survival in the world of black Build Jakarta ; eye and ear that helps control every aspect of the world Wake up black Jakarta .
• Very Tri Yulisman as Baseball Bat Man ( " The club Baseball Men " ) , brother and colleague of the " Hammer Girl " as a hitman Bejo . He saved his brother from the hands of a cruel father and a broken home . Now they live as a duo assassin , able to work independently or together as an unstoppable team .
• Donny Alam as Andi , brother Rama alienated from his family after plunging into the criminal world and is now the head of a gang Tama ( drug kingpin of prequel story ) .
• Epy Kusnandar as Typhoon , the boss of the porn industry . [ 6 ]
• Roy Marten as Reza , Jakarta police commissioner .
• Zack Lee as BEMI .
• Fikha Effendi as Jesus , Rama's wife
• Heng Andi Solaiman as father and Rama .
Read More